Bantah Statement Lurah Terkait Dugaan Pungli, Ketua RT : Lurah Bohong Itu, Kenapa RT RW Yang Dikorbankan

0Shares

BOGOR – Dilansir dari media kobra, Lurah Menteng, Kecamatan Bogor Barat memberikan klarifikasi terkait adanya dugaan pungli yang sempat terjadi dilingkungan RW 11 pada saat pembagian beras Bulog tahap kedua Mei 2023 lalu.

Dalam klarifikasi tersebut lurah membantah adanya dugaan pungli tersebut dilingkungan RW 11 Kelurahan Menteng yang menggunakan karcis BAZNAS senilai Rp 5 ribu rupiah.

“Kupon itu tidak deadline pengumpulannya, jadi para RT RW itu menyetorkan langsung ke BAZNAS. Kelurahan tidak memungut sepersen pun. Intinya tidak ada paksaan,” ujar Arief Badrudin

Menanggapi hal itu, Ketua RT 04 RW 11 membantah keterangan lurah tersebut terkait RT RW langsung menyetorkan uang pungutan tersebut ke BAZNAS, Minggu (24 Juni 2023)

“Lurah bohong itu, kita tidak pernah menyetorkan langsung ke BAZNAS. Gimana kita mau ke sana sedangkan kantor BAZNAS tersebut kita tidak tahu, dan harus ketemu siapa untuk disetorkan kita tidak tahu. Jelas-jelas kita setorkan kembali ke kader dari hasil pungutan kupon BAZNAS itu, Kan kupon infak baznas itu malam diserahkan ke kita sebelum besok siang pengambilan beras tersebut melalui kader, orang kader sendiri yang ngomong kok ini karcis BAZNAS yang harus dibayarkan oleh para pengambil beras besok ya,” ucap Abdul Syarif Ketua RT 04 RW 11

Lanjut Abdul Syarif mengatakan, Saya keberatan dengan klarifikasi lurah yang seakan-akan memojokkan kita selaku RT RW, saya pungut uang tersebut menggunakan kupon BAZNAS atas perintah kelurahan Menteng melalui kader. Bukan kupon yang sudah diberikan sejak lama ke pengurus RT RW.

BACA JUGA :   Besar Sejarah Kota Malang, Apa Sudah Bisa Membuat Masyarakatnya Ikut Merasakan Manfaatnya ?

“Kita pengurus RT RW kalau tidak ada perintah dari atasan tidak mungkin berani mengumpulkan uang tersebut, apa lagi mengatasnamakan BAZNAS yang kita tau ini lembaga besar umat muslim. Setau saya BAZNAS itu menerima pembayaran zakat/infak kepada orang yang mampu, bukan orang yang susah. Kan sudah jelas beras tersebut bantuan pangan dari Bulog dan yang menerima kan untuk keluarga yang tidak mampu. Masa iya BAZNAS pungut infak Rp 5 ribu ke masyarakat tidak mampu. Apa lagi BAZNAS Kota Bogor melalui wakil ketua 1 sudah membantah hal tersebut di media yang bisa dibaca oleh publik.” Tegas Abdul Syarif Ketua RT 04 RW 11

Lanjut Abdul Syarif mengatakan, kenapa setelah viral kita tidak diberikan lagi kupon BAZNAS tersebut untuk diberikan kepada warga penerima bantuan beras Bulog tersebut? Sedangkan sebelum viral, tahap pertama dan kedua pembagian bantuan beras Bulog tersebut kita selalu diberikan kupon BAZNAS agar meminta ke warga yang dapat membayar infak terlebih dahulu,” pungkas Ketua RT 04 RW 11. (Hendro BL)

0Shares

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *