radarindonesia.id – Menyumbang, adalah sesuatu yang sangat bermanfaat dan sering dilakukan oleh masyarakat untuk membantu seseorang yang membutuhkan, dan untuk menyumbang seringkali kita menggunakan uang sebagai alat untuk diberikan, mengapa demikian? Uang adalah hal yang penting untuk keberlangsungan hidup suatu manusia, namun di kehidupan ini setiap manusia memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada ekonomi mereka, ada yang diberikan kekurangan maupun kelebihan, padahal mereka memiliki kebutuhan yang sama, oleh karena itulah manusia yang memiliki kelebihan dianjurkan memberikan pada manusia yang kekurangan. Agar kebutuhan setiap manusia dapat terpenuhi dengan baik. Menyumbang bukan hanya perihal uang, kita bisa memberikan dalam bentuk yang lain, sesuai dengan kebutuhan keberlangsungan hidup manusia.
Ada beberapa istilah yang akan dibahas kali ini terkait menyumbang, yakni Saisen dan Sedekah! Saisen sendiri merupakan suatu bentuk sumbangan yang dikembangkan oleh agama Shinto di Jepang. Sedangkan Sedekah bentuk sumbangan yang dianut oleh agama Islam. Walaupun mereka memiliki istilah nama yang berbeda, Apakah mereka memiliki penerapan yang sama? Apakah tujuan Saisen 賽銭 dengan Sedekah, sama? Yuk simak Istilah sumbangan ini.
Saisen 賽銭 adalah praktik memberikan sumbangan atau lebih seperti persembahan uang, dalam praktik ini ada didalam Shinto di Jepang. Saisen sendiri merupakan bentuk tawaran atau sumbangan yang diberikan oleh penganut Shinto di kuil atau tempat suci sebagai tanda penghormatan dan dukungan spiritual. Saisen bertujuan untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada roh atau dewa-dewa yang dihormati, memohon perlindungan, dan memperkuat ikatan spiritual antara manusia dan alam. Saisen tidak terbatas pada persembahan berupa uang saja, saisen bisa berupa makanan atau barang-barang lain yang dianggap bermanfaat atau berharga oleh para roh atau dewa.
Berbeda dengan Saisen yang berasal dari praktik agama Shinto di Jepang, Sedekah merupakan konsep ‘sumbangan’ yang ada di dalam agama Islam. Sedekah merupakan tindakan sukarela memberikan kepada orang lain, terutama yang membutuhkan, sebagai bentuk ibadah dan kebajikan. Tujuan dari sedekah adalah untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat, dan memperoleh berkah dari Allah. Sedekah dapat berupa uang, makanan, pakaian, atau bantuan lain dalam berbagai bentuk. Ini bukan hanya terbatas pada komunitas Muslim, tetapi juga bisa diberikan kepada orang-orang dari berbagai agama atau latar belakang.
Walaupun sama-sama bentuk ‘menyumbang’, Saisen dan Sedekah memiliki beberapa perbedaan yang cukup jelas. Perbedaan itu meliputi :
1. Kepedulian Sosial:
Saisen dan sedekah mendorong individu untuk peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Baik dalam budaya Jepang maupun dalam Islam, penting untuk membantu mereka yang kurang beruntung dan memperlihatkan kepedulian sosial.
2. Nilai-nilai Kemanusiaan:
Saisen dan sedekah menekankan nilai-nilai kemanusiaan seperti welas asih, kasih sayang, dan kebaikan. Kedua konsep ini mengajarkan bahwa membantu orang lain adalah tindakan mulia dan merupakan bagian dari menjalani kehidupan yang bermakna.
3. Pemberian Sukarela:
Baik saisen maupun sedekah adalah tindakan sukarela. Tidak ada paksaan untuk memberikan bantuan, dan individu dianjurkan untuk memberikan dengan niat yang tulus, tidak merasa terbebani dan ikhlas.
4. Tujuan Mengurangi Ketidaksetaraan:
Baik dalam budaya Jepang maupun dalam Islam, terdapat kesadaran tentang pentingnya mengurangi ketidaksetaraan sosial. Saisen dan sedekah bertujuan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan agar mereka dapat memperbaiki kondisi hidup mereka.
5. Pahala atau Berkah:
Meskipun istilah dan konsep yang terkait berbeda, baik Saisen maupun sedekah diyakini membawa berkah atau pahala kepada mereka yang memberikan bantuan. Dalam Islam, sedekah dianggap sebagai tindakan ibadah yang mendatangkan pahala, sementara dalam agama Shinto di Jepang, melakukan Saisen juga bisa dianggap sebagai tindakan yang membawa keberuntungan atau kebahagiaan.
6. Menginspirasi Tindakan Baik Lainnya:
Baik Saisen maupun sedekah dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi orang lain untuk melakukan tindakan baik. Kedua konsep ini dapat menciptakan siklus positif di masyarakat di mana orang-orang terinspirasi untuk memberikan dan membantu orang lain.
Walaupun demikian, tentu saja Saisen dan Sedekah memiliki perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Berikut adalah perbedaan di antara Saisen (Praktik dalam Shinto) dan sedekah (konsep dalam Islam) :
Saisen (Praktik dalam Shinto): Asal-Usul Saisen berasal dari Praktik dalam Agama Shinto dan memiliki akar dalam tradisi maupun nilai-nilai Jepang. Praktik Saisen telah ada dalam masyarakat Jepang selama berabad-abad. Karakteristik Utama: Saisen adalah bentuk pemberian atau kontribusi finansial yang dilakukan oleh individu kepada orang lain atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Saisen sering kali terkait dengan kepercayaan tradisional Jepang, seperti Shintoisme dan Buddhisme. Tujuan Utama: Tujuan utama Saisen adalah untuk menciptakan harmoni dan kesejahteraan dalam masyarakat. Saisen sering dikaitkan dengan ide keberuntungan dan bisa berfungsi sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial, terutama dalam konteks bisnis dan hubungan pribadi. Aturan dan Persyaratan: Saisen memiliki aturan yang mudah berkaitan dengan agama Shinto ketika ingin menyumbang yakni dengan bersikap memohon akan timbal balik dari melakukan Saisen, Persayaratannya sendiri berperilaku sopan dan menggunakan pakaian pantas saat ingin menyumbang uang atau Saisen di Kuil Shinto. Namun Praktik Saisen bisa bervariasi tergantung pada tradisi dan nilai-nilai setempat. Penerima Bantuan: Saisen tidak selalu ditujukan kepada orang-orang yang membutuhkan secara eksternal. Bantuan tersebut dapat diberikan kepada teman, kolega, atau anggota keluarga sebagai tanda perhatian. Ritual dan Tradisi: Saisen dapat terkait dengan berbagai ritual dan tradisi Jepang, seperti perayaan tahun baru (Hatsumode) atau upacara pernikahan. Pemberian Saisen sering kali dilakukan sebagai tanda rasa terima kasih atau penghargaan.
Sedekah (Konsep dalam Islam): Asal-Usul: Sedekah adalah konsep dalam Islam, agama monotheistik yang berasal dari Arab pada abad ke-7. Konsep sedekah adalah bagian integral dari ajaran agama Islam. Karakteristik Utama: Sedekah adalah tindakan memberikan sebagian dari harta atau kekayaan individu kepada mereka yang membutuhkan. Ini adalah salah satu bentuk amal ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Tujuan Utama: Tujuan utama sedekah dalam Islam adalah untuk memenuhi kewajiban agama, membantu mereka yang membutuhkan, dan mendekatkan diri kepada Allah. Sedekah juga dianggap sebagai cara untuk membersihkan harta dan jiwa individu. **Aturan dan Persyaratan: Sedekah dalam Islam memiliki aturan yang ketat, termasuk besaran persentase tertentu yang harus diberikan (2,5% dari harta tertentu), penerima sedekah yang ditentukan, dan cara pelaksanaan tertentu sesuai dengan ajaran agama Islam. Penerima Bantuan: Sedekah dalam Islam ditujukan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, janda, dan orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi. Ritual dan Tradisi: Sedekah dalam Islam tidak selalu terkait dengan ritual khusus. Ini adalah tindakan ibadah yang dapat dilakukan kapan saja oleh seorang Muslim dengan niat yang baik.
Itulah tadi hal terkait Saisen dan Sedekah dari segi persamaan maupun perbedaan, dapat disimpulkan bahwa Saisen dan Sedekah memang sama-sama memiliki arti yang serupa yakni merujuk pada sumbangan yang berupa uang atau seputar dari kebutuhan, akan tetapi tujuan dan asal-usul dari masing-masing praktik tersebut kurang lebihnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Editor : Melinda Lusiana Zahra
Penulis : Melinda Lusiana Zahra
NIM : 125221016
Program Studi : Studi Kejepangan
Fakultas : Ilmu Budaya