Radarindonesia.id, MALANG – Situasi sangat mencekam terjadi saat pertandingan antara Arema Vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022.
Suporter Arema mengamuk masuk lapangan dan saling lempar Flayer dan berbagai macam benda setelah skor 3-2 atas kemenangan Persebaya Surabaya.
Hingga pukul 22.34 WIB, situasi di dalam stadion dan luar stadion masih mencekam.
Beberapa aparat gabungan TNI Polri kelihatan kewalahan mengatasi supporter Arema yang lebih banyak, aparat pun mengeluarkan gas airmata dan beberapa Aremania bertumbangan dan dibawa ke Rumah Sakit.
Belum diketahu jumlah korban dari Aremania juga aparat akibat kerusuhan ini.
Menurut info dari beberapa yang menyaksikan insiden tersebut 2 mobil aparat dibakar massa.
Dan pemain serta official tim tamu Persebaya dievakuasi oleh aparat menggunakan mobil Baracuda setelah sebelumnya sempat tertahan di dalam stadion Kanjuruhan akibat kerusuhan perkelahian suporter Arema FC dengan aparat di laga Arema FC Vs Persebaya di akhir laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023.
Mengutip dari Sportsstars.id yang memberitakan bahwa : Dari pantauan tim MNC Portal Indonesia di lokasi, terdapat 2 supporter Arema FC yang dipastikan meninggal dunia di tempat. Hal itu diketahui dari atribut klub yang digunakan kedua korban tersebut.
Beberapa pihak Kepolisian ketika dikonfirmasi terkait total jumlah korban belum bisa memastikan karena hingga malam ini suasana masih mencekam dan nampak aparat masih terlihat berjaga jaga di sekitar lokasi dan juga di area jalan yang dilewati oleh suporter.
Salah satu korban terindentifikasi meninggal adalah crew band D Kross Malang yang memang di setiap laga Arema FC band D Kross selalu hadir memberi semangat kepada tim sepakbola Arema FC.
Info sementara dari pihak Kepolisian, ada 83 orang jadi korban akibat insiden ini dan korban dari aparat yang meninggal ada 2 orang dari Polres Tulungagung dan Polres Trenggalek
Sedangkan info yang bertebaran di grup WA Aremania dan dari rekan rekan media yang posisi di lapangan saat kejadian jumlah korban meninggal dunia dan luka luka masih simpang siur.( HBL )